PRODUKSI (SDKD KD13)
PRA PRODUKSI – PRODUKSI -
PASCA PRODUKSI VIDEO
A. Visualisasi Konsep
Manusia memiliki naluri untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk
visual. Sejarah telah membuktikan bahwa manusia lebih dahulu mengenal simbol
atau gambar untuk mengomunikasikan gagasan kepada orang lain. Hal ini
membukti-kan bahwa manusia merupakan makhluk yang akan lebih cepat mencerna
makna melalui rangsangan visual daripada tulisan.
Penyampaian idé secara visual meliputi visualisasi 2D dan
visualisasi 3D. Bentuk informasi 2D yang statis (tidak bergerak) disebut dengan
infografik, sedangkan yang dinamis (bergerak) berbentuk animasi teks dan gambar
disebut motion graphic. Perkembangan teknologi saat ini telah
mengubah cara menyampaikan gagasan visual menjadi sangat menarik. Sebagai
contoh adalah visualisasi video iklan dengan teknik animasi.
Bentuk Visualisasi
1. Visualisasi 2D: Visualisasi 2D adalah sebuah ilustrasi suatu
benda dengan citra 2 dimensi, mempunyai sudut pandang x dan y.
2. Visualisasi 3D: Visualisasi 3D adalah sebuah ilustrasi suatu
benda dengan citra 3 dimensi, mempunyai sudut pandang x, y dan z. Tampilan
visual lebih realis dan dapat diberikan cerita sesuai dengan tiruan benda
nyata. Visualisasi 3D biasanya berupa animasi yang menceritakan proses kerja.
3. Visualisasi Statis: Visualisasi statis adalah visualisasi tak
bergerak. Bentuk visual ini biasanya digunakan untuk infografis seperti poster,
pamflet, 3D still image dan flyer.
Fungsi dari visualisasi statis adalah sebagai alat komunikasi
dalam media cetak yang bersifat statis (non-animasi).
4. Visualisasi Dinamis: Visualisasi dinamis adalah visualisasi
berbentuk animasi 2D dan 3D yang biasa disebutmotion graphic dan
presentasi video. Visualisasi ini terdapat pada media web, videotron,
dan iklan televisi. Fungsi visualisasi dinamis lebih ekspresif karena
memungkinkan memberikan informasi dengan efek animasi yang lebih baik.
Presentasi video pada Simdig merupakan cara untuk dapat
mengomunikasikan gagasan melalui bentuk video. Presentasi video dapat
menampilkan cara kerja sebuah produk, proses dari pekerjaan, atau proses jasa.
Dalam mengomunikasiskan gagasan dalam bentuk video haruslah bersifat sederhana
dan mudah dimengerti oleh penerima informasi.
Proses ini biasa dinamakan proses praproduksi, proses produksi,
dan proses pascaproduksi.
Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu
mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media
dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep
dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi lebih mudah
dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.
Dengan demikian, ciri-ciri presentasi video adalah:
- mengomunikasikan
ide;
- menunjukkan
solusi;
- mengomunikasikan
produk dan jasa;
- menunjukkan
cara kerja.
Fungsi
Presentasi Video
Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Gagasan atau konsep adalah hasil pemikiran yang lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah.
Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Gagasan atau konsep adalah hasil pemikiran yang lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah.
Gagasan atau konsep pada presentasi video, harus dan lebih bagus
menggunakan ide yang asli, benar, bermanfaat. Asli, artinya gagasan atau konsep
bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi.
Tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturan.
Bermanfaat, artinya menjadi solusi bagi banyak orang.
Jenis Video
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:
a. Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
b. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
c. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
d. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
e. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:
a. Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
b. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
c. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
d. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
e. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan
B. PRA
PRODUKSI
Praproduksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan
tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video).
Pada intinya tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar
proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya
digital video sesuai dengan harapan. Untuk memulai pemrosesan video, dibutuhkan
beberapa langkah, sebagai berikut:
1. Ide
Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya
sama dengan cita-cita. Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan
dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Ide adalah
pemikiran atau konsepsi yang berpotensi atau benar–benar ada dalam pikiran
sebagai produk dari aktifitas mental. Secara sederhana ide dapat dikatakan
sebuah gagasan, sebuah rencana, pendapat, skema atau metode. Maka dari itu,
pembuatan presentasi video harus dimulai dengan menciptakan sebuah ide. Karena
ide adalah landasan utama dari keseluruhan proses pembuatan video tersebut.
Namun perlu diperhatikan juga siapa saja sasaran dari ide tersebut.
2. Sasaran
Tentukan sasaran dari video yang kita buat. Apakah yang ingin
menonton video kita adalah kalangan pelajar ? Anak-anak? Ataukah masyarakat
umum?
3. Tujuan
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan kita membuat video.
Apakah untuk tugas sekolah? Komersil atau diperjualbelikan? Atau untuk sarana
belajar?
4. Pokok Materi
Video yang kita buat memiliki pokok materi berupa pesan yang
ingin disampaikan. Apakah pesan tentang bahaya merokok? Apakah pesan tentang
pentingnya bersungguh-sungguh dalam belajar?
5. Sinopsis
Sinopsis adalah setiap peristiwa atau rekaan yang dikisahkan
dalam bentuk cerita yang dapat disimpulkan ke dalam bentuk ringkas yang padat
dan jelas. Pada sinopsis terjadi pemendekan cerita tanpa menghilangkan
unsur–unsur pentingnya. Untuk itu, diperlukan sebuah sinopsis, agar dalam
pembuatan presentasi video kali ini sudah memiliki alur cerita. Sehingga dapat
mempermudah dalam proses pembuatan naskah selanjutnya.
Contoh sinopsis
6. Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di
dalam suatu dialog (Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang
sudah lazim, dan sudah disepakati). Naskah dalam pembuatan video proses kali
ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari presentasi yang akan
disampaikan.
7. Storyboard
Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi
panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang
diusulkan untuk menjadi panduan dalam proses perekaman.
8. Pencahayaan Sederhana
Berikut
ini, akan dijelaskan mengenai tiga teknik pencahayaan dasar (Standart three
point lighting ) untuk kualitas video yang baik.
a. Key lighting, penyinaran terarah pada obyek utama
b. Fill Lighting, cahaya sekunder yang digunakan untuk
mengatur bayangan agar gambar yang didapat berkesan lembut
c. Back lighting, berlawanan arah dengan kamera/ belakang
subyek,
pencahayaan ini membentuk garis tepi dari subyek agar terlihat terpisah
dari background.
C. PRODUKSI
Produksi dimulai dari merekam video dengan script dan konsep
yang sudah dirancang dari awal. Kemudian proses rekaman baik Visual maupun
audio dilakukan, dan seluruh elemen bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses
produksi kita harus menyiapkan peralatan standar, al. :
1. Komputer (personal computer)/laptop dan software editing,
spesifikasi PC min. Intel core 2 Duo, RAM 2 GB, VGA 1GB sedangkan software edit
video dapat menggunakan windows movie maker, aadobe premier, filmora, kine
master, openshot, iMovie, blender, dll.
2. Alat pengambil gambar (kamera), handphone atau webcam, untuk
mendapatkan gambar yang tajam dapat digunakan kamera DSLR namun kekurangannya
batere tidak tahan lama, bila menginginkan shooting tidak terganggu batere yang
lobet maka gunakan camcorder tapi kualitas gambar tdak setajam DSLR.
3. Tripod, alat penyangga kamera
4. lighting, pencahayaan membantu mendapatkan gambar yang tajam
ketika shooting berlangsung. Seperti di ruang atau diluar tapi cuaca mendung.
5. Microphone
Teknik pengambilan gambar
1. Camera angle, adalah pengambilan
gambar dari sudut tertentu agar lebih dramatis dan mudah tersampaikan isi
adegan film tersebut.
Ada 5 macam kamera angle, al. :
Ø Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian
kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang
luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
Ø High Angle
Sudut
pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil.
Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
Ø Low Angle
Sudut
pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat
besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance,
berwibawa, kuat, dominan.
Ø Eye Level
Sudut
pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan
pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan
kesan wajar.
Ø Frog Eye
Sudut
pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan
objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton
mewakili mata katak.
2. Camera Framing, mengatur luas pandangan salah satunya untuk mempertimbangkan
faktor emosi pemeran.
Ada beberapa pengambilan gambar dalam framing, yaitu :
a)
Extreme
Close Up (ECU/XCU) :
pengambilan gambar yang terlihat
sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
b)
Big
Close Up (BCU) :
pengambilan gambar dari sebatas
kepala hingga dagu.
c)
Close
Up (CU) :
gambar diambil dari jarak dekat,
hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau
sepasang kaki yang bersepatu baru
d)
Medium
Close Up (MCU) :
hampir sama dengan MS, jika objeknya
orang dan diambil dari dada keatas.
e)
Medium
Shot (MS) :
pengambilan dari jarak sedang, jika
objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari
perut/pinggang keatas).
f)
Knee
Shot (KS) :
pengambilan gambar objek dari kepala
hingga lutut.
g)
Full
Shot (FS) :
pengambilan gambar objek secara penuh dari
kepala sampai kaki.
h)
Long
Shot (LS) :
pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil
dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
i)
Medium
Long Shot (MLS) :
gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga
jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya
satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
j)
Extreme
Long Shot (XLS) :
gambar diambil dari jarak sangat
jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan
demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
3. Camera movement
a)
Gerakan
kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan
dengan istilah-istilah sebagai berikut:
§ Zoom
In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan
tombol zooming yang ada di kamera.
§
Panning
: gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
§ Tilting
: gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt
down jika kamera mengangguk.
§
Dolly
: kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika
bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
§
Follow
: gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
§
Crane
shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
§
Fading
: pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade
outjika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling
menggantikan secara bersamaan.
§
Framing
: objek berada dalam framing Shot. Frame In jika
memasuki bingkai dan frameout jika keluar bingkai.
b) Teknik
pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
§
Objek
bergerak sejajar dengan kamera.
§
Walk
In : Objek bergerak mendekati kamera.
§
Walk
Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Tata Suara
Menurut Bordwell di dalam bukunya film art, suara dalam film mempunyai beberapa unsur-unsur yang bisa dipilah-pilah supaya memudahkan proses penciptaan dan penggarapannya. Unsur-unsur suara ini di bagi atas 3 unsur, yakni: Speech atau percakapan, Musik, Ambience serta efek.
1.
Speech
adalah unsur suara yang di dalamnya berupa percakapan dari tokoh didalam film.
Speech di bagi menjadi 4, yakni Monolog, Dialog, Narration dan Direct Addres
a) Monolog
Merupakan sebuah
percakapan tanpa adanya lawan bicara, artinya yaitu pada saat seorang tokoh
berbicara dengan dirinya sendiri tanpa adanya seorang pendengar
b) Dialog
Merupakan sebuah
percakapan dimana tokoh yang didalam adegan berbicara dengan satu orang lain
atau lebih
c) Narration
Merupakan suatu
pecakapan antara tokoh yang berbicara tidak terlihat didalam frame, yang sering
dipakai untuk pengantar adegan. Narasi juga sering disebut pengantar adegan
yang efisien agar menjabarkan konflik tidak perlu melakukan visualisasi
d) Direct Addres
Merupakan suatu percakapan dimana
tokoh yang ada didalam adegan berbicara langsung kearah penonton
2.
Musik
yang ada di dalam film dipakai untuk menambahkan efek dramatisasi dalam sebuah
cerita, dimana jika sebuah gambar dan suara sudah tidak sanggup lagi memperkuat
efek dramatis, maka musik bisa dipakai untuk memperkuat efek dramatis tersebut.
3.
Ambience
yaitu suara latar yang datang di dalam adegan atau sceneuntuk mengarahkan
tempat (lokasi). Contohnya, suara ombak akan menginterprestasikan laut ataupun
pantai.
4.
Efek suara
yaitu merupakan suara – selain dialog – yang diberikan oleh orang maupun benda,
bersama dengan suara-suara yang timbul secara alami pada latar belakang.
Screen Recording
Screen Recording adalah kegiatan merekam tampilan yang tampak pada layar monitor, menggunakan aplikasi perekam layar seperti ;
1. Camtasia studio
2. Screen cast o matic
3. BSR screen recorder
4. Free screen recorder
5. Snow fox screen recorder
Sumber :
http://andromeda1993.blogspot.com/2017/02/tahapan-tahapan-produksi-video.html
https://www.tneutron.net/mikro/fungsi-dan-jenis-presentasi-video/
https://628571LCSo5hsRXqV1b8cSWrkZzscp2coJKhyuQ.wordpress.com/2017/10/04/storyboard-dan-sinopsis-faizah-mukhlasoh/
https://rekreartive.com/dasar-tata-suara-dalam-perfilman/
Tidak ada komentar